Langsung ke konten utama

‘’Tahun Baru 2018 Bidang Pembangunan Sosial & Komunikasi Publik’’


Tajuk Rencana
(Argumentative Editorial)

‘’Tahun Baru 2018 Bidang Pembangunan Sosial & Komunikasi Publik’’

Tahun baru, resolusi baru. Segala permasalahan di tahun 2017 hendaknya tidak terulang. Saya mengamati, banyak sekali [emicu ketegangan public yang entah itunggangi actor politik ataupun murni rasa kebangsaan. Kita cuma bisa lihat sebagai warga biasa. Kita tak tahu apa yang dilakukan pemangku jabatan. Kita Cuma bisa optimis dan berprasangka baik, namun tetap kepikiran yang buruk-buruk bakal terjadi.
Sebagai mahasiswa sudah diwajibkan bagi kita untuk turut berkontribusi bagi negeri. Namun apa daya ketika mennyampaikan kritik saja dipolisikan. Sebenarnya kita tinggal di zaman pembredelan atau apa? Telah sepatutnya kita menjadi jalan tengah penengah keributan, bukan ikut-ikutan. Lantas, bagaimana pembangunan sosial tahun ini, tahun 2018, tahun yang semua orang tahu adalah tahun politik karena digelarnya Pilkada serentak Juni mendatang. Jangan sampai semangat demokrasi rakyat terkotori oleh black campaign. Kita harus bisa mencegahnya dengan cara apapun. Kita adalah agen perubahan, penyambung lidah rakyat. Tak ada kata tidak bisa selama kita semua mahasiswa bersatu.
Agaknya, tahun 2018 ini menjadi penyusunan kembali terhadap pembangunan sosial dan komunikasi public. Bagaimana sebuah pembangunan itu berjalan dan tidak stagnan disitu-situ saja. Indonesia harus jadi negara maju! Kapan kita majunya? Kita punya segalanya kok. Universitas kita mampu bersaing dengan Universitas Barat. Sebut saja UI, UGM, Unpad, IPB, UIN, dan masih banyak perguruan tinggi lainnya yang menghasilkan lulusan terbaik mereka. Lantas mau dikemanakan mereka semua? Ke luar negeri? Yang mau maju Indonesia atau mereka negara-negara yang mau menampung mereka? Ini permasalahan. Bagaimana ingin membangun komunikasi public dan pembangunan sosial yang lancar apabila generasinya yang berkompeten dan berprestasi itu tidak dibina dan dibiarkan hidup di luar Indonesia? Halloooooooo kita bisa membangun negeri ini dengan baik asal rakyatnya pun dibina dan diperhatikan sebaik mungkin. Jangan hanya pembangunan sosial di bidang infrastruktur saja namun bidang Sumber Daya Manusia sangat amat tidak kalah penting. Menurut pandangan saya, itulah mengapa Indonesia tidak kunjung menjadi negara maju.
Pembangunan Sosial memang identic dengan sarana dan prasarana yang terus diperbarui agar tidak ketinggalan dengan negara maju. Namun sekali lagi, JANGAN TERLENA. Kita harus memperhatikan lulusan terbaik kita untuk turut membangun bangsanya serta jangan pelit memberi apresiasi kepada mereka generasi penerus. Menurut saya, yang dibangun selain sarana besar adalah sekolah-sekolah rusak. Mereka butuh uluran tangan kita. Mestinya didata betul mana saja sekolah yang rusak dan yang perlu dibangun gedung sekolah. Jangan hanya menyenangkan orang beruit saja, namun senangkan juga mereka yang tidak memandang segalanya dengan duit. 
Komunikasi Publik menjadi sangat penting ketika semangat kebangsaan diklaim menjadi pemersatu bangsa. Saya menghimbau agar tidak ada lagi atau setidaknya dikurangi ujaran kebencian serta kabar tidak benar yang menyesatkan. Menteri komunikasi dan Polisi hendaknya bersinerggi memberantas permasalahan ini dan TEGAS dalam menanganinya. Sebaiknya yang dimunculkan adalah komunikasi yang sehat antar warga, bukan lagi-lagi menjerumuskan rakyat Indonesia paa kesesatan yang nyata.
Zaman teknologi yang semakin canggih menjadi ujian untuk bangsa Indonesia sebagai negara yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa.yang seharusnya saling merangkul bukan saling pukul. Sangat diharapkan bagi siapa saja yang akan menjadi atau terpilih sebagai pemimpin wajib meluruskan dengan baik dan benar bagaimana sebuah komunikasi public disampaikan kepada masyarakat banyak. Tentunya harus jauh dari SARA (suku, ras, & agama) agar Indonesia terhindar dari yang namanya perpecahan.
Kita sebagai mahasiswa lagi-lagi wajib menjadi penyaring komunikasi public mana yang fakta mana yang bohong. Informasi harus terus digali selama pernyataan masih menimbulkan keraguan. Sebuah keharusan untuk kita mencari tahu dan menyampaikan kebenaran kepada public. Jangan menjadi pihak yang justru menjadi kaki tangan kepentingan oknum!
Selama pemerintahan pak Jokowi & JK yang saya lihat adalah pembangunan disana-sini. Sukses! Namun dengan kepemimpinan seseorang tentunnya banyak juga masalah yang kecil-kecil yang belum terselesaikan. Saya tidak tahu ini salah siapa. Apakah ini langsung kepada Jokowi selaku kepala negara atau kepala pemerintahan di setiap daerahnya? Entahlah. Yang pasti, yang namanya pemimpin memang menanggung beban tanggungjawab yang sangat besar yang akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah SWT.
Indonesia bisa sukses di tahun 2018 ini asal perhatikan generasinya dan memperkerjakan orang yang memang sesuai dan berkompeten. Bukan yang KORUPSI. Bahkan yang menangani korupsi di negeri ini pun sulit bergerak hingga kasus Novel belum juga terpecahkan. Jadi tidak hanya kegagalan pembinaan generasi sebagai pembangunan sosial di bidang SDM atau komunikasi public yang rentan ujaran kebencian dan kebohongan, namun juga permasalahan lain yang setiap hari muncul di televisi pun tidak kunjung selesai.
Sebaiknya pemerintah menjadi teladan bagi rakyatnya bukan menyembunyikan bangkai dengan pandainya. Namun jika menjelekkan pemerintah terus menerus salah juga jika tidak melihat kemajuan yang telah dibuat. Namun memang pada kenyataannya adalah dipermukiman mereka yang ekonominya rendah banyak sekali keluhan yang didapat. Yang listrik tidak subsidi hingga kartu-kartu sakti Jokowi yang dibilang tidak tepat sasaran. Banyak yang mampu yang bekerja di kantor pemerintahan justru yang dapat. Yang tidak hanya gigit jari. Ketika ditanya, ‘’Kami tidak memiliki wewenang untuk menarik kembali bantuan yang telah diberikan itu’’ Jadi bagaimana? Yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin. Ketidakadilan mereka yang bekerja di sektor pemerintahan itu menjadi bukti ketidakberhasilan pembangunan sosial dan komunikasi public pada sektor SDM. Bagian-bagian pemerintahan tidak benar-benar diduduki orang-orang amanah yang mendengarkan rakyat. Jangankan amanah, cekatan pun tidak. Seharusnya yang sudah lanjut usia, diganti saja dengan yang muda yang lebih gesit dan terampil alam menjalankan tugas dan kewajibannya di sektor pemerintah.

‘’Indonesia bisa menjadi Negara Maju asalkan Perhatian pada SDM-nya’’

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“PENELITIAN PERNIKAHAN ANTARBUDAYA JEPANG DAN INDONESIA” MATA KULIAH KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

“PENELITIAN PERNIKAHAN ANTARBUDAYA JEPANG DAN INDONESIA” MATA KULIAH KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA Bekasi, 20 November 2016 Preparing The Future DI SUSUN OLEH: ADE IRMA SURYANI (41182037150049) DEVI VEVIANI (41182023150051) TRI JAYA NUR FIARTO (41182037150058) DOSEN PEMBIMBING: TIN HARTINI S. Ag., M. Si. FAKULTAS: KOMUNIKASI, SASTRA & BAHASA PROGRAM STUDI: ILMU KOMUNIKASI (B) TAHUN AJARAN: 2016/2017 UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113 Telp.Fax : (021) 8808853 www.unismabekasi.ac.id KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan nikmat serta hidayah-Nya, sehingga pembuatan penelitian sederhana kami yang berjudul “Penelitian Pernikahan Antarbudaya Jepang dan Indonesia” dapat terselesaikan. Tugas ini diajukan untuk pelaksanaan UAS semester tiga yang rencananya akan dilaksanakan pada 4 Januari 2016, sebagai pemenuhan nilai akhir Ujian Akhir Semester. Kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pem...

Bedah Buku LOGIKA Drs. H. Mundiri Bab 4

KLASIFIKASI A.       PENGERTIAN Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari yang berbeda menurut spesianya. Para ilmuan membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan besar: 1.       Ilmu-ilmu sosial 2.       Ilmu-ilmu kealaman 3.       Ilmu-ilmu humaniora Pengelompokan barang-barang ini tidak lain agar kita mudah dalam berhubungan dengan benda-benda itu. Ada dua macam cara membuat klasifikasi: 1.         PEMBAGIAN (Logical Division) Adalah membagi suatu jenis kepada spesia yang dicakupnya. ·          Definisi yang telah kita pelajari membahas pengertian kata sedangkan pembagian membicarakan denotasinya. ·          Jika definisi merupakan analisi konotasi maka pembagian merupakan analisis denotasi. ·   ...

ANALISIS KOMUNIKASI BAHASA PENGGUNA FACEBOOK MENGGUNAKAN TEORI KOMUNIKASI MEDIA SIBER DAN TEORI TECHNOLOGICAL DETERMINISM

MAKALAH UJIAN AKHIR SEMESTER II Bekasi, 8 Juni 2016 Diajukan sebagai Pemenuhan nilai UAS Mata Kuliah Teori Komunikasi   Preparing The Future ANALISIS KOMUNIKASI BAHASA PENGGUNA FACEBOOK MENGGUNAKAN TEORI KOMUNIKASI MEDIA SIBER DAN TEORI TECHNOLOGICAL DETERMINISM DISUSUN OLEH: ANGGITA PUSPITASARI (411820371500 DEVI VEVIANI (41182037150051) M. RIZKY NANDA (411820371500 M. RIFKY AMBARI (41182037150053)           DOSEN PEMBIMBING : WINDA PRIMASARI, m. s i. FAKULTAS : KOMUNIKASI, SASTRA DAN BAHASA PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI (KELAS B) TAHUN AJARAN : 2015/2016 UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113 Telp.Fax : (021) 8808853 www.unismabekasi.ac.id DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 3 1.2 Rumusan Mas...