Langsung ke konten utama

“PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI SATELIT”


TUGAS MANDIRI

Bekasi, 12 Desember 2016
Diajukan sebagai Pemenuhan nilai Mata Kuliah
Perkembangan Teknologi Komunikasi
 






Preparing The Future

DISUSUN OLEH:
DEVI VEVIANI (41182037150051)

“PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI KOMUNIKASI
SATELIT

DOSEN PEMBIMBING: IWAN SAMARIANSYAH, S. Si., M.Si.
FAKULTAS: KOMUNIKASI, SASTRA DAN BAHASA
PROGRAM STUDI: ILMU KOMUNIKASI (KELAS B)
TAHUN AJARAN: 2015/2016

UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI
Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113
Telp.Fax : (021) 8808853
www.unismabekasi.ac.id

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan nikmat serta hidayah-Nya, sehingga pembuatan makalah  “Perkembangan Komunikasi Satelit” dapat terselesaikan. Tugas ini diajukan untuk tugas sebelum UAS Semester tiga dilaksanakan. Sebagai pemenuhan nilai akhir Ujian Akhir Semester.
Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi, Bapak Iwan Samariansyah S. Si., M. Si. Yang turut membimbing pembuatan makalah ini untuk mengarahkan saya untuk mencapai hasil yang maksimal. Tidak lupa kepada sumber-sumber data atau website yang turut mendukung isi dari makalah ini. sehingga dapat mendukung efektifnya penjelasan dari makalah ini.
Saya menyadari, banyak kekurangan dari makalah yang saya buat ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari pembuatan makalah “Perkembangan Komunikasi Satelit” ini.

Bekasi, 29 November 2016


Devi Veviani

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3Latar Belakang.................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 4
1.3 Tujuan............................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Perkembangan Satelit.......................................................... 5
2.2 Perkembangan Satelit di Indonesia................................................. 20
BAB III PEMBAHASAN
3.2 Analisis ........................................................................................... 26
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan.......................................................................................... 27
4.2 Saran ............................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................29

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Komunikasi terus menunjukkan andilnya di kehidupan manusia. Alat-alat komunikasi diciptakan untuk mempermudah segala kegiatan dan kebutuhan manusia. Semua hal itu tentunya dibutuhkan saling terkaitnya segala perangkat untuk menunjang terjalinnya komunikasi dengan baik dan lancar. Salah satu alatnya adalah satelit.
       Satelit buatan ini akan turut membantu manusia dalam memantau apa saja yang terjadi di belahan negara-negara lain. Dapat dibayangkan, jika tidak ada satelit mungkin kita tidak akan bisa berkomunikasi dengan teman kita yang berbeda negara, menonton acara-acara dari luar negeri, serta informasi-informasi yang sumbernya adalah dari luar negara kita. Dengan satelit, hal ini menjadi lebih mudah. Yang pada awalnya tidak mungkin, menjadi terlaksana.
       Sedangkan perkembangan satelit di Indonesia dimulai dengan satelit Palapa hingga kini. Namun, beberapa orang belum banyak mengetahui tentang kegunaan satelit ini untuk berkomunikasi. Dan bagaiman perkembangannya dari tahun ke tahun, baik dari Indonesia maupun dunia. Oleh karena itu, disusunnya makalah ini untuk menambah pengetahuan pembaca tentang keberadaan satelit dan peranannya untuk manusia.

1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.      Bagaimana sejarah satelit?
2.       Bagaimana perkembangan satelit di Indonesia?

1.3  Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui sejarah satelit dari awal penciptaannya yang pertama hingga sekarang dan mengetahui perkembangan satelit di Indonesia.


BAB 2
LANDASAN TEORI


2.1 Sejarah Perkembangan Satelit

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/9c/ConstellationGPS.gif/220px-ConstellationGPS.gif
 







Contoh satelit GPS dengan berbagai orbit

Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan.
Era satelit buatan sudah dimulai sejak tahun 1950an. Sama seperti semua hal yang berkembang di dunia, satelit buatan memiliki sejarah perkembangannya sendiri. Pada perkembangannya pun, satelit kemudian digunakan untuk bermacam-macam tujuan, sehingga lahirlah berbagai jenis satelit, diantaranya:
1.        Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh. Satelit yang digunakan untuk kepentingan penelitian astronomis. Biosatelit dirancang untuk mengangkut contoh organisme hidup untuk eksperimen.
2.        Satelit komunikasi adalah satelit yang digunakan untuk tujuan-tujuan telekomunikasi. Satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah.
3.        Reconnaissance satellites adalah satelit komunikasi maupun satelit observasi bumi yang digunakan untuk kepentingan militer atau aplikasi intelegensia, dan informasinya sangat terbatas karena dirahasiakan oleh pemerintah. Satelit observasi bumi digunakan untuk membuat peta, mengontrol keadaan alam bumi, dan sebagai, bukan untuk kepentingan militer.
4.        Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.
5.        Satelit navigasi menggunakan gelombang radio untuk membantu mobile receiver menentukan lokasi. Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata.
6.        Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.
7.        Satelit tenaga matahari diletakkan di orbit tinggi bumi, menggunakan transmisi gelobang mikro. Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dapat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.
8.         Stasiun luar angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun ruang angkasa didesain agar manusia dapat tinggal di luar angkasa, untuk digunakan dalam jangka wanktu yang lama. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; dan kendaraan lain digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup jangka-menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.
9.         Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk memonitor cuaca dan iklim bumi.
10.    Anti-satellite weapons, adalah satelit yang didesain untuk menghancurkan satelit ‘musuh’, dan target dan senjata orbit.
11.      Satelit mini (miniaturized satellites), seperti namanya, adalah satelit yang bentuknya kecil dan bobotnya ringan, dibagi menjadi tiga jenis yaitu satelit mini (minisatellites, 200-500 kg), satelit mikro (dibawah 200 kg), dan satelit nano (dibawah 10 kg).

Satelit buatan pertama adalah Sputnik 1
http://www.astronautica.us/sputnik1.jpg
 










Spoiler for gambar satelit sputnik 1


Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957, dan memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai kepala disain dan Kerim Kerimov sebagai asistentnya. Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa (space race) antara Soviet dan Amerika.
Sputnik 1 membentuk mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer dengan jalan mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi signal radio pada lapisan ionosphere. Karena badan satelit ini diisi dengan nitrogen bertekanan tinggi, Sputnik 1 juga memberi kesempatan pertama dalam pendeteksian meteorit, karena hilangnya tekanan dalam disebabkan oleh penetrasi meteroid bisa dilihat melalui data suhu yang dikirimkannya ke bumi.
Namun, Project RAND ternyata sudah merilis The Preliminary Design of an Experimental Circling Spaceship, yang ditandai dengan kalimat, “A satellite vehicle with appropriate instrumentation can be expected to be one of the most potent scientific tools of the Twentieth Century…”.
Amerika dikabarkan meluncurkan roket orbital pada 1945 dibawah naungan Biro Aeronautika, Angkatan Laut Amerika Serikat. Project RAND menulis semuanya secara terinci dalam laporannya, namun tidak percaya bahwa satelit digunakan untuk keperluan militer, melainkan sebagai sarana sains, politik dan propaganda, sehingga pada tahun 1954, Sekretariat Pertahanan Amerika Serikat menyatakan bahwa tidak ada program satelit yang dijalankan di Amerika pada saat itu.
Pada bulan Mei, 1946, Project Rand mengeluarkan desain preliminari untuk experimen wahana angkasa untuk mengedari dunia, yang menyatakan bahwa, "sebuah kendaraan satelit yang berisi instrumentasi yang tepat bisa diharapkan menjadi alat ilmu yang canggih untuk abad ke duapuluh". Amerika sudah memikirkan untuk meluncurkan satelit pengorbit sejak 1946 dibawah Kantor Aeronotis angkatan Laut Amerika (Bureau of Aeronautics of the United States Navy). Project RAND milik Angkatan Udara Amerika akhirnya mengeluarkan laporan diatas, tetapi tidak mengutarakan bahwa satelit memiliki potensi sebagai senjata militer; tetapi, mereka menganggapnya sebagai alat ilmu, politik, dan propaganda. Pada tahun 1954, Sekertari Pertahanan Amerika menyatakan, "Saya tidak mengetahui adanya satupun program satelit Amerika."
Dibawah tekanan beberapa organisasi sains, pada awal 1955 Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika Serikat akhirnya mengerjakan Project Orbiter, dengan menggunakan Jupiter C Rocket untuk meluncurkan satelit kecil yang diberi nama Explorer 1.



Sputnik 2 diluncurkan pada tanggal 3 November 1957 dan membawa awak mahluk hidup pertama ke dalam orbit, seekor anjing bernama Laika.
Satelit Amerika Pertama satelit explorer1 (31 Januari 1958)
http://www.phy6.org/Education/Figures/Explorer.gif
 










Perlu dicatat bahwa pada masa itu, orang-orang masih belum memiliki teknologi secanggih orang-orang masa kini dalam meneliti angkasa luar dan atmosfer. Sebelum era satelit, manusia menggunakan balon yang dinaikkan sejauh 30 km ke atmosfer, dan gelombang radio untuk meneliti ionosfer.
Pada 29 Juli 1955, Presiden Amerika Serikat mencanangkan Project Vanguard, dengan jadwal peluncuran satelitnya pada musim semi 1958. Tidak mau kalah, Uni Soviet meluncurkan Sputnik 1 pada 4 Oktober 1957. Amerika mengikuti jejak Sputnik 1 dengan menggunakan Space Surveillance Network (SSN) selain mengamati dan meneliti objek-objek ruang angkasa lainnya. Yang kemudian terjadi adalah kompetisi super-ketat antara kedua negara dalam memperbaharui dan meluncurkan sistem satelit terbaru.
Mengikuti tekanan dari American Rocket Society (Masyarakat Roket America), the National Science Foundation (Yayasan Sains national), and the International Geophysical Year, interest angkatan bersenjata meningkat dan pada awal 1955 Angkatan Udara Amerika dan Angkatan Laut mengerjai Project Orbiter, yang menggunakan wahana Jupiter C untuk meluncurkan satelit. Proyek ini berlangsung sukses, dan Explorer 1 menjadi satelit Amerika pertama pada tanggal 31 januari 1958.
Era ruang angkasa kemudian dimulai pada tahun 1946, sejak para ilmuwan mulai mengukur atmosfer lapisan atas bumi menggunakan roket V-2 milik Jerman yang tertangkap. Hingga tahun 1952, mereka menggunakan V-2 dan roket Aerobee untuk meneliti atmosfer lapisan atas.
Pada tanggal 1 Oktober 1958, inagurasi NASA diadakan sebagai suksesor dari NACA (National Advisory Committee for Aeronautics, didirikan pada 1915 untuk mendukung penelitian-penelitian industri aeronautik negara). NASA diberikan mandat yang sama, dan diharapkan dapat mendukung penelitian terhadap perkembangan satelit di Amerika Serikat. Sementara itu, persaingan antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet terus berlangsung.
Pada bulan Juni 1961, tiga setengah tahun setelah meluncurnya Sputnik 1, Angkatan Udara Amerika menggunakan berbagai fasilitas dari Jaringan Mata Angkasa Amerika (the United States Space Surveillance Network) untuk mengkatalogkan sejumlah 115 satelit yang mengorbit bumi.
Satelit buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah Station Angkasa Interasional (International Space Station).

Spoiler for Yuri Gagarin
http://home.planet.nl/~eling037/yuri.jpg
 














Pada 12 April 1961, kosmonot Soviet Yuri Gagarin menjadi manusia pertama di ruang angkasa. Amerika Serikat kemudian merencanakan Project Mercury dan tujuh astronotnya. Kemudian, presiden John f. Kennedy berjanji pada negara dan masyarakatnya untuk mendaratkan seorang astronot di bulan sebelum akhir dari dekade tersebut, dengan nama Project Apollo.
Sayangnya, berbagai kecelakaan terjadi pada proses pelanksanaan Project Apollo. Misalnya saja pada 27 Januari 1967; terjadi kebakaran pada modul perintah Apollo, yang menewaskan tiga orang astronot.

Spoiler for Appolo 11: 
http://astroprofspage.com/wp-content/uploads/2007/07/Apollo11Launch.jpg
 












Berbagai kecelakaan dan kegagalan mewarnai Project Apollo, hingga akhirnya Apollo 11 diluncurkan pada tahun 1969. Pada tanggal 20 Juli tahun itu, Neil Armstrong bersama dengan Edwin Aldrin (yang kemudian menjadi ikon kartun anak-anak Buzz Lightyear) menjadi manusia pertama yang menjejakkan kaki di bulan, sedang astronot Michael Collins tinggal di pesawat ulang-alik.
Kecelakaan juga terjadi di pihak Uni Soviet. Pada tahun 1967, tahun yang sama dengan kecelakaan Apollo pertama, seorang kosmonot kehilangan nyawanya. Menyusul kemudian, pada 1971, tiga orang kosmonot lagi meninggal. Mereka adalah Georgi Dobrovolsky, Vladislav Volkov, dan Victor Patseyev.
Project Apollo ternyata tidak terhenti di Apollo 11. Namun, proyek tersebut pun ternyata harus dihentikan pada Apollo 17 pada bulan Desember tahun 1972, sebab terjadi perubahan iklim sosial dan politik Amerika Serikat, selain karena keterbatasan dana—uang yang ada pada saat itu habis untuk mendanai (misalnya) Perang Vietnam.
Meski Project Apollo terhenti, masih banyak hal yang dilakukan oleh Amerika dalam mengembangkan sistem satelitnya. Singkatnya, secara garis besar, pada era 1970an hingga 1980an, terdapat berbagai misi antariksa yang dijalankan oleh Amerika, seperti misalnya Apollo-Soyuz Test Project, yang pada akhirnya melibatkan Amerika dan Uni Soviet bersama-sama pada orbit. Selain itu, mereka juga mengembangkan teknologi pesawat ulang-alik. Sayangnya, misi planetari sempat mati pada akhir 70an hingga akhir 80an karena ACTS (Advanced Communication Technology Satellites, diluncurkan pada 1993) berpotensi kurang sempurna, dan terutama karena terjadi beberapa kecelakaan lagi.

Spoiler for Westar V1: 
http://wearentalone.googlepages.com/sts51a.jpg
 










Pada Februari 1984, satelit telekomunikasi Westar VI ‘tersangkut’ di orbit karena booster-nya mengalami kegagalan.

Spoiler for the challenger upload
http://seedmagazine.com/images/uploads/challenger.jpg
 





Spoiler for chalengger meledak



Kemudian, kecelakaan terberat yang menjadi kekhawatiran utama adalah meledaknya The Challenger kurang dari dua tahun kemudian, yang merupakan tragedi tersesar NASA selain meledaknya Columbia pada tahun 2003.

Spoiler for Columbia lepas landas: 
http://johnwinters.org/images/columbia.jpg
http://www.canaryzoo.com/Spaceships/columbia.jpg
 












Spoiler for Columbia meledak:

Untung saja, misi planetari tidak terhenti selamanya. Pada era 1990an, satelit Galileo menginvestigasi Jupiter dan bulan-bulannya. Huble Space Telescope juga meneruskan penelusurannya terhadap ruang angkasa dari orbit rendash bumi.
Selain itu, sebuah Rover meneliti Mars, mencoba mencari kebenaran akan kabar burung mengenai adanya kehidupan di planet merah tersebut. Rover tersebut dikendalikan dari bumi.
Berkebalikan dari era 70-80an, misi planetari pada masa kini malah makin berkembang dan ditunggu-tunggu kabar beritanya oleh khalayak ramai, bahkan oleh orang awam sekalipun. Orang-orang makin penasaran akan ada-tidaknya kehidupan di planet lain, bahkan mungkin di galaksi lain.
Mars bisa dikatakan sebagai objek penelitian utama. Sebab, selain penelitian mengenai ada-tidaknya kehidupan disana, diteliti juga mengenai kemungkinan manusia untuk tinggal disana. Seri baru satelit ulang-alik pun dirancang untuk menjelajahi Mars dan isinya.

Daftar Negara Peluncur Satelit
Negara-negara yang mampu meluncurkan satelit sendiri, termasuk pembuatan kendaraan peluncur.
Catatan: banyak negara yang dapat mendisain dan membuat satelit -yang mana bisa dibiliang tidak memerlukan kapasitas ekonomi, ilmu dan industri yang tinggi -- tetapi tidak mampu untuk meluncurkannya, dan mereka menggunakan peluncur asing.

Peluncuran pertama dari berbagai negara
No
Negara
Tahun
Roket
Satelit
1
1957
2
1958
3
1965
 



















4
1970

5
1970
6
1971
7
1980
8
1988
1992
1992
Strela (x3, Russian)
9
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/ca/Flag_of_Iran.svg/22px-Flag_of_Iran.svg.png Iran
2009







Daftar negara yang meluncurkan satelit dengan dibantu negara lain
Peluncuran pertama menurut negara termasuk bantuan dari pihak lain[1]
Negara
Tahun peluncuran
Satelit pertama
Payloads di orbit pada tahun 2008[2]
1957
(1992)
1,398
1958
1,042
1962
25
1964
14
1965
44
1967
11
1969
27
1970
111
1970
64
1971
25
1973
?
1974
5
1974
9
1975
34
1976
10
1978
5
1981
1985
11
1985
7
1986
11
1988
7
1988
15
1990
10
1990
5
1992
10
1993
1
1993
6
1994
5
1995
6
1995
1
1996
4
1997
3
1997
2
1998
3
1998
1
1999
1999
3
1999
1
2000
12
2000
3
2001
1
2002
1
2003
2
2003
2
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/ca/Flag_of_Iran.svg/22px-Flag_of_Iran.svg.png Iran
2005
4
2006
1
2006
1
2007
1
2008
1
2008
1






2.2 Sejarah Perkembangan Satelit Palapa di Indonesia

Dalam penyampaian informasi dan proses komunikasi tersebut, terdapat suatu peran penting yang terjadi melalui beberapa media. Seperti telephon, radio, televisi, hingga internet. Akan tetapi ada suatu alat yang dapat merangkum keseluruhannya sehingga dapat disampaikan kepada masyarakat diberbagai belahan bumi secara singkat. Perangkat tersebut ialah satelit. Era satelit di Indonesia sendiri bermula pada saat dikembangkannya Satelit Palapa. Nama Palapa merujuk pada sumpah dari Maha Patih Gajah Mada akan cita-citanya mempersatukan Nusantara. Manfaat dari Satelit Palapa sendiri juga begitu banyak dan dapat kita rasakan hingga sekarang.
Awal mula pengembangan satelit di Indonesia
Sejarah perkembangan satelit di Indonesia sendiri dimulai pada saat Presiden Soeharto membuka Stasiun Bumi Jatiluhur pada 27 September 1969. Pembangunan ini dimaksudkan untuk komunikasi Indonesia dengan negara lain.
Pada kurun waktu antara 1970-awal hingga memasuki tahun 1976 dimulai suatu pengembangan lebih lanjut dari proses pembuatan satelit bagi Indonesia. Pada masa tersebut pula terdapat campur tangan Amerika sebagai negara yang turut membantu mengembangkan satelit di Indonesia.
Beberapa tahun setelah itu, pada 29 Juli 1976, diluncurkan Palapa A1 dengan roket Delta-2149 di Florida, Amerika Serikat. Hal itu kemudian berlanjut pada 16 Agustus 1976 dengan diresmikannya Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa. Dengan diresmikannya SKSD PALAPA dan diluncurkannya satelit Palapa pada 9 Juli 1976 di Florida dapat dikatakan sebagai langkah awal penggunaan satelit di Indonesia.
Penamaan Palapa pada satelit yang digunakan Indonesia tersebut merujuk pada suatu peristiwa sumpah hamukti palapa oleh Mahapatih Gajah Mada. Beliau bersumpah tidak akan menikmati buah pala sebelum dapat mempersatukan nusantara. Atas dasar itulah satelit milik Indonesia dinamakan Palapa. Dengan maksud agar dapat menyatukan seluruh wilayah di Nusantara dalam era informasi maupun komunikasi digital seperti saat ini.
Pada 16 Agustus 1976 bersamaan dengan peresmian SKSD PALAPA, menjadi suatu tonggak sejarah era perkembangan telematika di Indonesia dan suatu kebanggan tersendiri, karena Indonesia merupakan negara ke tiga di dunia yang menggunakan satelit sendiri khusus komunikasi setelah Amerika dan Kanada. Memang pada awalnya penggunaan satelit di Indonesia lebih difokuskan pada komunikasi. Mengingat pula Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan, yang mungkin pula ditujukan pada suatu konsep wawasan nusantara. Sesuai dengan tuntutan kebutuhan manusia, maka dalam segi kegunaan atau fungsi, para ilmuan juga terus mengembangkan satelit palapa.
Generasi ke dua satelit palapa kemudian diluncurkan kembali pada 11 Maret 1977. Satelit ini dinamakan dengan Palapa A2. Generasi ke dua dari satelit Palapa ini hanya memiliki fungsi sebagai pendukung dan apabila Palapa A1 mengalami disfungsi pada sirkuit komunikasinya. Umur kedua satelit ini hanyalah delapan tahun saja. Permasalahan ini pula yang menuntut para ilmuan dibidang telematika dan astronomi untuk kemudian mengembangkan lagi satelit palapa selanjutnya.
Sehubungan dengan habisnya masa penggunaan satelit Palapa A1 dan satelit Palapa A2, maka diluncurkan satelit Palapa B1 pada 19 Juni 1983. Cakupan dari satelit B1 ini lebih luas. Yaitu sudah mencakup pada kawasan Asia Tenggara, dibanding generasi Palapa sebelumnya yang hanya mencakup wilayah Indonesia saja.
Seiring dengan permintaan yang tinggi akan kebutuhan komunikasi, maka satelit Palapa B2 juga diluncurkan pada 3 februari 1984 di Kennedy Sapce Center, Cape Canavarel pada 20.00 WIB. Peluncuran ini mengalami kegagalan, sehingga tidak berhasil mencapai orbitnya. Hal tersebut disebabkan kerusakan pada perigee kick motor. Untuk mengganti Palapa B2, kemudian diluncurkan satelit Palapa B3 yang kemudian dinamai dengan Palapa B2-P (pengganti) yang diluncurkan pada 21 Maret 1987 dengan bantuan roket Delta-3920.
Peluncuran satelit memang tidak pernah lepas dari penggunaan roket. Dengan pemasangan satelit pada punggung roket atau bagian atas roket. Satelit kemudian melakukan perjalanannya di luar angkasa. Roket kemudian membawa satelit pada sebuah rute berbentuk elips yang juga sudah dikendalikan dari setasiun peluncurannya di Bumi. Lintasan seperti itulah yang secara umum menjadi suatu lintasan dalam peluncuran sebuah satelit dengan menggunakan roket. Amerika memang menjadi sebuah negara pengembang roket pada awal era penggunaan satelit di dunia. Maka dari itulah, pada masa awal perkembangan satelit, Amerika menjadi negara pendukung maupun membantu mengembangkan satelit bagi negara-negara lain termasuk Indonesia.
Palapa B yang pernah mengalami kerusakan tersebut, kemudian ditemukan oleh NASA dan dibawa kembali ke Bumi. Setelah terjadi perbaikan, satelit tersebut kemudian dibeli oleh PT.Telkom, Tbk. Pada April 1990 satelit ini diluncurkan kembali dengan nama B2-R sebagai pengganti dari B1 yang masa penggunaannya sudah habis.
Generasi terakhir dari Satelit Palapa B adalah Palapa B4. Diluncurkan pada 14 Mei 1992. Satelit ini diluncurkan menggunakan roket tiga tingkat dari Launch Pad 17 B Cape Canavarel, Amerika. Setelah B4 diluncurkan, semakin meningkat pula kebutuhan akan jasa telekomunikasi di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diluncurkan Satelit Palapa C . Satelit ini diklaim memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah transponder maupun kekuatannya. Satelit ini disebut juga dengan Satelit Palapa C1. Beroperasi selama 3 tahun, dari 13 januari 1996 hingga pertengahan 1999. Satelit yang dikelola oleh Satelindo ini juga pernah disewakan kepada negara Pakistan sebelum akhirnya diambil alih dan menjadi Pakissat. Pada dasarnya berbeda dengan pengelola Satelit lain seperti Perumtel, pengelola dari satelindo lebih banyak melakukan kerjasama maupun jual beli penggunaan satelit dengan negara lain
Sehubungan dengan pembelian Satelit Palapa C1 oleh Pakistan, maka pada 15 Mei 1996 diorbitkan Satelit Palapa C2. Ini merupakan generasi terakhir juga dari Palapa seri C. Diorbitkan dari Perancis. Setelah beberapa satelit sebelumnya yang diorbitkan dari Amerika, peluncuran satelit ini juga menjadi bukti adanya suatu kerjasama dalam hal telekomunikasi dengan berbagai negara yang tidak hanya terfokus pada Amerika saja. Orbitnya pun dipindahkan dari 113º Bujur Timur ke 105,5º Bujur Timur. Karena kelak 113º Bujur Timur akan ditempati oleh Satelit Palapa D.
Penggeseran ini dimaksudkan untuk memeperluas cakupan dari Satelit Palapa D yang dipersiapkan untuk pemenuhan kebutuhan dalam rangka mewabahnya globalisasi.
Pada 31 Agustus 2009, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-64, maka diluncurkan Satelit Palapa D pada pukul 16.28 dari Xichang Satellite Launch Center (XSLC) di China. Satelit ini dikelola oleh Indosat yang juga diketahui memiliki banyak kerjasama dengan berbagai negara sebagai mana dijelaskan sebelumnya. Satelit Palapa D memiliki cakupan yang lebih luas dan kekuatan signal yang lebih bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hal tersebut dipersiapkan untuk menghadapi globalisasi dalam berbagai aspek, termasuk teknologi dan komunikasi.
Pada umumnya saluran televisi berbasis Internasional dengan perangkat parabola maupun telepon seluler banyak bergantung pada Satelit Palapa D. Karena suatu fungsi yang sangat vital tersebut maka Temasek selaku perusahaan telekomunikasi Singapura mengambil alih kuasa atas PT.Indosat Satelindo.
Tabel historis secara temporal terkait pengelolaan satelit Palapa dari masa awal pengelolaan hingga habis masa kelola satelit:
No.
Satelit
Pengelola
Tahun
1.
Palapa A1















Perumtel
1976-1983
2.
Palapa A2



 












Perumtel
1977-1987
3.
Palapa B1











Perumtel
1983-1990
4.
Palapa B2
Perumtel
1984
5.
Palapa B2-P
Perumtel
1987-1996
6.
Palapa B2-R
Perumtel
1990-2000
7.
Palapa B4
Perumtel
1992-2005
8.
Palapa C1










Satelindo-Indosat
1996-1999
9.
Palapa C2
Satelindo-Indosat
1996-2011
10.
Palapa D



 








Satelindo-Indosat
2009-2024

Berdasarkan pada keterangan dapat dilihat bahwa perkembangan satelit di Indonesia sudah berlangsung kurang lebih 33 tahun. Dimulai pada 1976 hingga 2009. Walaupun pengembangannya sudah dirintis sejak 1970. Sehingga 1970 digunakan sebagai patokan dalam perihal pengembangan. Hal ini ditandai dengan dibangunnya Stasiun Bumi Jatiluhur pada akhir tahun 1969 atau memasuki awal tahun 1970.






























BAB III
PEMBAHASAN


3.1 ANALISIS
Satelit ini dibuat pada awalnya untuk mendeteksi kepadatan atmosphere dan signal radio pada lapisan ionesphere oleh Sputnik. Lalu, diikuti oleh Amerika Serikat dengan Explorernya. Sepertinya kedua negara adikuasa saling berlomba di luar angkasa dengan kecanggihan satelit yang merea buat masing-masing. Keberadaan satelit menjadi penting karena pantauan terhadap bumi dapat terlihat dan di simpan data yang diperoleh kemudian.
       Peluncuran satelit tidak terlepas dari peluncuran roket yang membawa satelit tersebut. Dan ada saja kendala ketika ingin memasang satelit itu di luar angkasa. Itulah ilmu pengetahuan, pantang menyerah sebelum berhasil. Jadi, Amerika terutama tetap mencoba lagi dan mencoba lagi peluncuran roket mereka agar berhasil meletakkan satelit tersebut.
       Dibuatnya satelit menjadi awal akan terus berkembangnya komunikasi dan informasi di dunia agar tak lagi mempermasalahkan ruang dan waktu. Di bidang militer, membantu militer untuk memantau negara mencurigakan. Satelit bumi, digunakan untuk memperhatikan kedaan bumi, dan seterusnya. Jadi, pada awalnya hanya untuk melihat kegiatan di luar angkasa, kini terus melebarkan fungsi satelit kepada komunikasi terutama. Tidak dapat dipandang sebelah mata satelit ini, karena jika tidak ada satelit, mungkin kita tak tahu adanya informasi dari belahan negara lain. Kita hanya terpaku oleh apa yang kita lihat saja di dalam negara kita. Dan satelit sangat membantu ini.
     Setiap negara punya ciri khas dalam pembuatan satelit mereka. Sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas partisipan. Anda harus tahu bagaimana bentuk satelit itu dan apa saja gunanya. Jangan hanya terpaku oleh gagdet yang sedang kalian pegang. Namun, mulai berfikir apa yang membuat kita semua dapat terhubung? Satelit. Terutama satelit Komunikasi.



BAB IV
PENUTUP


4.1 Simpulan`
Berdasarkan makalah yang saya susun, dapat disimpulkan sebagai berikut.
  1. Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua varian atau jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan, satelit adalah sebuah benda diangkasa yang berputar mengikuti rotasi planet bumi.
  2. Fungsi sateliti beragam, yaitu:
a)      Satelit Astronomi. Digunakan untuk mengkaji planet,bintang,dan objek lainnya. Salah satu contoh adalah satelit Hubble yang digunakan untuk memotret Red Rose Nebula.
b)      Satelit Komunikasi. Difungsikan untuk tujuan telekomunikasi,siaran radio,dan televisi yang menggunakan frekuensi gelombang mikro.
c)      Satelit Pantau Bumi (GPS Satellite). Digunakan untuk navigasi dan pembuatan peta.Isyarat masa radio yang memungkinkan user atau pengguna mengetahui kedudukan mereka dengan tepat melalui sistem GPS.
d)     Satelit Cuaca. Berfungsi untuk mencatat dan mengirimkan maklumat tentang keadaan cuaca dan iklim bumi.Stasiun Angkasa. Merupakan satu "bangunan" yang memungkinkan manusia hidup di angkasa lepas.Stasiun ini sudah dirancang khusus,sehingga bisa didiami selama beberapa bulan bahkan beberapa tahun.
e)      Satelit Militer. Adalah sebuah satelit telokomunikasi atau satelit pantau bumi yang digunakan untuk kepentingan militer.
f)       Satelit Kecil. Untuk dapat beroperasi satelit diluncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara -negara maju seperti negara Amerika Serikat, Rusia, Perancis dan Akhir-akhir ini Cina, telah memiliki stasiun untuk melontarkan satelit ke orbitnya.
3.      Penemuan satelit dimulai oleh Rusia, dengan Sputniknya, lalu Amerika dengan Explorernya. Kemudian disusul oleh negara-negara lain yang meluncurkan satelit sendiri.
4.      Indonesia dimulai dari satelit Palapanya, mulai dari Palapa A1, hingga Palapa D yang akan beroperasi hingga 2024, jika tidak ada gangguan.
5.      Satelit sangat penting digunakan sebagai alat untuk mempermudah dan menghubungkan transmisi antar pengguna internet. Disamping, fungsi satelit yang sudah dijelaskan sebelumnya.

4.2  Saran
Diharapkan kepada pembaca yang budiman untuk menambah pengetahuannya terhadap perkembangan satelit dari tahun ke tahun, agar tahu bagaimana cara kerja satelit sehingga dapat menghubungkan orang-orang pada glibal village saat ini. tambah literasi mengenai sejarah satelit sehingga tahu mengapa satelit dibuat dan apa alasannya.



























DAFTAR PUSTAKA


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Satelit
http://bukusejarahk.blogspot.co.id/2014/07/sejarah-perkembangan-satelit-palapa.html 


Komentar

  1. Assalamualaikum,
    KABAR GEMBIRA TELAH HADIR PERUMAHAN ISLAMI DI DEKAT KOTA HARAPAN INDAH BEKASI

    RUMAH SYARI'AH ISLAMI TANPA BANK DI BABELAN DEKAT KOTA HARAPAN INDAH !

    *"BABELAN SAKINAH RESIDENCE "* "
    The Shariah Nature of Living

    DAPATKAN PENAWARAN MENARIK UNTUK KREDIT DG MUDAH DAN DP TERJANGKAU mulai dari 30 jt dg kredit mulai dari 5 th -15 th

    Hub: 0896 4479 8497
    *BUY HOME WITHOUT RIBA*
    https://propertiakusyariah.blogspot.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

“PENELITIAN PERNIKAHAN ANTARBUDAYA JEPANG DAN INDONESIA” MATA KULIAH KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

“PENELITIAN PERNIKAHAN ANTARBUDAYA JEPANG DAN INDONESIA” MATA KULIAH KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA Bekasi, 20 November 2016 Preparing The Future DI SUSUN OLEH: ADE IRMA SURYANI (41182037150049) DEVI VEVIANI (41182023150051) TRI JAYA NUR FIARTO (41182037150058) DOSEN PEMBIMBING: TIN HARTINI S. Ag., M. Si. FAKULTAS: KOMUNIKASI, SASTRA & BAHASA PROGRAM STUDI: ILMU KOMUNIKASI (B) TAHUN AJARAN: 2016/2017 UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113 Telp.Fax : (021) 8808853 www.unismabekasi.ac.id KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan nikmat serta hidayah-Nya, sehingga pembuatan penelitian sederhana kami yang berjudul “Penelitian Pernikahan Antarbudaya Jepang dan Indonesia” dapat terselesaikan. Tugas ini diajukan untuk pelaksanaan UAS semester tiga yang rencananya akan dilaksanakan pada 4 Januari 2016, sebagai pemenuhan nilai akhir Ujian Akhir Semester. Kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pem...

Bedah Buku LOGIKA Drs. H. Mundiri Bab 4

KLASIFIKASI A.       PENGERTIAN Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari yang berbeda menurut spesianya. Para ilmuan membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan besar: 1.       Ilmu-ilmu sosial 2.       Ilmu-ilmu kealaman 3.       Ilmu-ilmu humaniora Pengelompokan barang-barang ini tidak lain agar kita mudah dalam berhubungan dengan benda-benda itu. Ada dua macam cara membuat klasifikasi: 1.         PEMBAGIAN (Logical Division) Adalah membagi suatu jenis kepada spesia yang dicakupnya. ·          Definisi yang telah kita pelajari membahas pengertian kata sedangkan pembagian membicarakan denotasinya. ·          Jika definisi merupakan analisi konotasi maka pembagian merupakan analisis denotasi. ·   ...

ANALISIS KOMUNIKASI BAHASA PENGGUNA FACEBOOK MENGGUNAKAN TEORI KOMUNIKASI MEDIA SIBER DAN TEORI TECHNOLOGICAL DETERMINISM

MAKALAH UJIAN AKHIR SEMESTER II Bekasi, 8 Juni 2016 Diajukan sebagai Pemenuhan nilai UAS Mata Kuliah Teori Komunikasi   Preparing The Future ANALISIS KOMUNIKASI BAHASA PENGGUNA FACEBOOK MENGGUNAKAN TEORI KOMUNIKASI MEDIA SIBER DAN TEORI TECHNOLOGICAL DETERMINISM DISUSUN OLEH: ANGGITA PUSPITASARI (411820371500 DEVI VEVIANI (41182037150051) M. RIZKY NANDA (411820371500 M. RIFKY AMBARI (41182037150053)           DOSEN PEMBIMBING : WINDA PRIMASARI, m. s i. FAKULTAS : KOMUNIKASI, SASTRA DAN BAHASA PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI (KELAS B) TAHUN AJARAN : 2015/2016 UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113 Telp.Fax : (021) 8808853 www.unismabekasi.ac.id DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 3 1.2 Rumusan Mas...