TUGAS KUNJUNGAN UAS
Diajukan sebagai
Pemenuhan nilai Mata Kuliah
Dasar-Dasar Asas-Asas
Manajemen
Preparing
The Future
ACARA DIARI (DIALOG
ISLAM REMAJA BEKASI)
TEMA: CREATE YOUR
HABITS IN RAMADHAN
Bekasi, 12 Juni 2016
14.00-18.00 WIB
Masjid
Almuhajirin Lt.2 Perumnas II, Bekasi Selatan (Samping SMAN 2 Bekasi Belakang
RS. Mitra Barat Bekasi)
DISUSUN OLEH:
DEVI
VEVIANI (41182037150051) ILKOM B
DOSEN
PEMBIMBING: Kartini Rosmala D.K, M.I.Kom.
FAKULTAS
KOMUNIKASI, SASTRA DAN BAHASA
PROGRAM
STUDI: ILMU KOMUNIKASI (KELAS B)
TAHUN
AJARAN: 2015/2016
UNIVERSITAS
ISLAM “45” BEKASI
Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113
Telp.Fax : (021) 8808853
1. Kunjungan :
ACARA DIARI (DIALOG
ISLAM REMAJA BEKASI)
TEMA: CREATE YOUR
HABITS IN RAMADHAN
Bekasi, 12 Juni 2016
14.00-18.00 WIB
Masjid
Almuhajirin Lt.2 Perumnas II, Bekasi Selatan (Samping SMAN 2 Bekasi Belakang
RS. Mitra Barat Bekasi)
2.
Wawancara
· Narasumber : 1. Kak Susi (Ketua Pelaksana Acara
DIARI)
2. Bu
Kartini Rosmala (Organisasi DIARI)
1.
Transkrip.
Perwakilan pewawancara: Aulia Azzahra (Kelas ILKOM
A)
Azzahra : Induk dari organisasi ini adalah?
Ibu Susi : Hizbut
Tahrir Indonesia (Gerakan/Struktur Besar)
Azzahra : Bagaimana penjelasan tentang
organisasi ini?
Bu
Kartini : Hizbut adalah partai
politik Islam ada di seluruh dunia. Begitu juga di Indonesia. Ada muslimahnya
yang ada di Indonesia. Ketua organisasi bukan disini. MHTI DPD, karena kita
wilayah/di daerah, merupakan naungan dibawah organisasi ini.
Azzahra :Apakah tujuan dari induk organisasi
ini?
Ibu
Susi :Untuk melanjutkan agama Islam.
Tugas kita lihat kegiatan eventnya. MHTI ada 2. Di Indonesia dan di Inggris. Kita
dapat menilai apakah ini aliran sesat/tidak. Dicuci otak/tidak. Tujuannya untuk
melanjutkan kehidupan islam terbentuk di tahun 1963 di Palestina dan Takidin
Anabahani sebagai pencetusnya.
Azzahra
: Tahun berapakah berdirinya
induk organisasi ini?
Ibu Susi : Tahun 1963 di Al-Quds (Palestina).
Azzahra : Siapakah ketua organisasi ini?
Ibu Susi :
Ummu Askia Fahrina (Remaja DPD II Kota Bekasi)
Azzahra : Siapakah Ketua Pelaksana acara
DIARI pada tema hari ini?
Ibu
Susi : Saya sendiri.
Azzahra : Bagaimana perkembangan DIARI hingga
saat ini?
Ibu
Susi : Dulu namanya Kajian
Remaja Bekasi. Majlis Talim Remaja. Interaktif bersama para remaja. Dulu kajian
DIARI tidak setiap bulan, tapi per moment. Jadi dibikin acara bulanan seperti
majelis ta’lim tetapi targetnya remaja. Kini namanya berubah lagi menjadi
Dialog Islam Remaja Bekasi. Kenapa dialog? Karena untuk berinteraksi antar
remaja.
Azzahra : Berapakah anggota DIARI hingga saat
ini?
Ibu
Susi : DIARI Bekasi 28 orang
anggota tetapnya.
Azzahra : Kapan acara rutin DIARI
diselenggarakan?
Ibu
Susi : Kegiatan rutin bulanan.
Tiap minggu ke-2. Ketua pelaksananya dan tempat selalu sama.
Azzahra : Darimana ide-ide untuk
menyelenggarakan acara rutin DIARI ini?
Ibu
Susi : Inspirasi saja. Karena
ada deadline. Harus siap sebulan lagi. Fakta. Melihat kondisi remaja yang up to date. Misalnya, pada bulan
Februari tentang Valentine. Buming apanih
sekarang, lalu kami angkat menjadi tema. Apa yang sedang dibahas di sekitar
remaja lah intinya. Agar tidak
terjadi kesalahan seperti tema dan acaranya berbeda, kami menggunakan riset untuk
mendatanya. Apa yang sedang menjadi topik utama.
Azzahra : Apakah tema DIARI pada kali ini?
Ibu
Susi : Kita semua di bulan yang
istimewa ini, harus memperhatikan kebiasaan apa saja yang akan dilakukan di
bulan Ramadhan ini. Habitsnya apa
saja? Kebiasaan yang menciptakan seperti apa kita. Sehingga ketika Ramadhan
usai, kita dapat terus melakukan Habits yang
baik dan tidak ketika Ramadhan saja. Kita harus bisa menciptakan kebiasaan baik
itu sendiri sebagai tanggung jawab kita sebagai umat muslim. Latar belakang
diadakannya tema ini intinya adalah karena bulan ramadhan bulan mulia, sudah
seharusnya kita menciptakan kebiasaan baik itu tidak hanya ramadhan saja.
Azzahra : Berapa biasanya pesertanya yang
datang di setiap acara DIARI?
Ibu
Susi : Target 50 peserta. Lebih
dari 30 orang. Dari kalangan SMP ada juga yang datang, dari SD ada beberapa.
Karena tidak mudah mengumpulkan orang untuk ngaji/ta’lim. Agak sulit mengajak.
Tidak mudah perjuangannya untuk mengajak ta’lim para remaja.
Azzahra : Pernahkah ada event untuk skala
besar?
Ibu
Susi : Untuk remaja di Bekasi
belum, biasanya terpusat. Mulai dari konferensi pelajar, mahasiswa dan
lain-lain. Namanya Kajian Rutin Bulanan Remaja. Profilnya bisa dilihat di
Internet banyak.
Azzahra : Adakah kegiatan tambahan usai acara
agar lebih meriah dan bersemangat? Seperti pemberian merchandise atau lainnya?
Ibu
Susi : Biasanya ada doorprize.
Melalui media sosial juga ada acara-acara tentang DIARI.
Azzahra : Apakah Visi dan Misi dari acara
ini?
Ibu
Susi : Visinya hanya untuk agama
Islam, melanjutkan kehidupan Islam. Misinya, acara ini menjelaskan kepada
remaja bagaimana seharusnya menjadi umat Islam. Dan semua kembali lagi ke agama
Islam. Mengopinikan secara umum yaitu lebih menjelaskan kepada umat bagaimana
islam itu dan kehidupannya.
Azzahra : Adakah Basecamp/tempat berkumpul
para anggota acara?
Ibu
Susi : Ada. Tempatnya Strategis.
Seperti Kesekretariatan. Ada di Jalan Poncol jalan Kartini. Biasanya kegiatan
disana berupa rapat dan agenda sekitar pelaksanaan acara. Acaranya disini
Masjid Al-Muhajirin. Masih dalam satu lokasi. Kita mengutamakan ajaran Islam
yaitu, kehidupan bermusyawarah. Lokasi Al-Muhajirin dipilh karena strategis dan
sudah verifikasi terkait izin.
Azzahra : Keterkaitan informasi, bagaimana
cara DIARI membagikan jadwal acara kepada khalayak?
Ibu
Susi : Kegiatan publikasi kita
lakukan dengan adanya media sosial. Misalnya, akun facebook dan twitter pribadi
masing-masing tim. Cara organisasi menyampaikan ke masyarakat tentang acara
yang akan berlangsung secara efektif bisa juga ke sekolah-sekolah yang bagian
remaja dari SMP – SMA.
Perwakilan Pewawancara: Nadya (KELAS ILKOM B)
Nadya : Untuk acara DIARI, PJnya apa
saja/pembagian tugasnya?
Ibu
Susi : Ketua pelaksana. Seksi
acara. Konsumsi. Perlengkapan. Dokumentasi. Seperti acara pada umumnya.
Nadya : Bagaimana pemberian motivasi
kepada para anggota?
Ibu
Susi : Kita tanamkan bahwa
tujuannya adalah bagian dari dakwah. Itu merupakan kewajiban setiap muslim. Jaminan Allah dari
Allah. Bagi umatnya yang mau melanjutkan jalan dakwah. Hanya demi Allah.
Nadya : Bagaimana perencanaan yang
dilakukan DIARI sebelum memulai acara?
Ibu
Susi : Karena ini agenda
bulanan, jadi setiap acara ini selesai, perencanaan segera dimulai. Buat konsep
untuk tema selanjutnya. Bentuk acaranya seperti apa. Buat lagi untuk bulan
depannya lagi bagaimana.
Kembali ke Azzahra (ILKOM A)
Azzahra : Pernahkah ada tokoh penting yang
datang ke acara ini?
Ibu Susi : Dulu ada ketika namanya Kajian
Rutin Bulanan Remaja. Pernah datang tokoh penting.
Azzahra : Bagaimana Ketua Pelaksana
menyelesaikan sebuah konflik/permasalahan?
Ibu
Susi : “Kalau ada konflik,
ditanyakan terlebih dahulu ada masalah apa setiap personalnya. Kalau ada
permasalahannya dalam individu harus ditanyakan personal dulu. Kalau masih bisa
diperbaiki tidak apa-apa. Harus mengutamakan persepsi karena berjuang untuk
ridha Allah. “
Bu
Kartini : Setiap organisasi pasti
ada konflik. Diselesaikan baik-baik. Kalo secara dia atau personal sebagai
pokok masalah, selesaikan individunya dulu. Karena satu ini akan merusak
lingkungan lainnya. Ibarat ada tanaman rusak, pilihannyaakan kita cabut atau dirawat
lagi masih bisa tidak? Secara pemikiran, teman-teman ada masalah apa? Misal, dalam
rapat saya tidak setuju perlengkapan seperti ini. Pemimpin menyamakan semua
kedudukan anggotanya. Sekecil apapun tugasnya, buatlah sama penting agar tidak
terjadi kesalahan persepsi, dan itu yang harus wajib ditanamkan. Yaitu “Team Work”.
Jangan indivualis. Harus usaha memenuhi tugas. Jangan sampai hal kecil tidak merembet
ke hal yang besar. Kembali ke tujuan asal. Kepada Allah, ridho Allah.
2.
Penyusunan
Makalah :
1. Profil
Organisasi
Ketua
Umum Organisasi
1) Pelopor
Hizbut Tahrir : Syeikh
Taqiyuddin An-Nabhani
Tentang
Kami
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hizbut Tahrir berdiri pada tahun 1953 di
Al-Quds (Baitul Maqdis), Palestina. Gerakan yang menitik beratkan perjuangan
membangkitkan umat di seluruh dunia untuk mengembalikan kehidupan Islam melalui
tegaknya kembali Khilafah Islamiyah ini dipelopori oleh Syeikh Taqiyuddin
An-Nabhani, seorang ulama alumni Al-Azhar Mesir, dan pernah menjadi hakim di
Mahkamah Syariah di Palestina.
Hizbut Tahrir kini telah
berkembang ke seluruh negara Arab di Timur Tengah, termasuk di Afrika seperti
Mesir, Libya, Sudan dan Aljazair. Juga ke Turki, Inggris, Perancis, Jerman,
Austria, Belanda, dan negara-negara Eropah lainnya hingga ke Amerika Serikat,
Rusia, Uzbekistan, Tajikistan, Kirgistan, Pakistan, Malaysia, Indonesia, dan
Australia.
Hizbut Tahrir masuk ke
Indonesia pada tahun 1980-an dengan merintis dakwah di kampus-kampus besar di
seluruh Indonesia. Pada era 1990-an ide-ide dakwah Hizbut Tahrir merambah ke
masyarakat, melalui berbagai aktivitas dakwah di masjid, perkantoran,
perusahaan, dan perumahan.
Maka sudah tiba saatnya bagi
seluruh pemuda-pemudi Indonesia, bergabung bersama Hizbut Tahrir untuk berjuang
bagi kesatuan dan persatuan kaum Muslimin di bawah bendera Lailahaillallah
Muhammadurrasulullah, termasuk Anda.
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hizbut Tahrir adalah sebuah
partai politik yang berideologi Islam. Politik merupakan kegiatannya, dan Islam
adalah ideologinya. Hizbut Tahrir bergerak di tengah-tengah umat, dan
bersama-sama mereka berjuang untuk menjadikan Islam sebagai permasalahan
utamanya, serta membimbing mereka untuk mendirikan kembali sistem Khilafah dan
menegakkan hukum yang diturunkan Allah dalam realitas kehidupan. Hizbut Tahrir
merupakan organisasi politik, bukan organisasi kerohanian (seperti tarekat),
bukan lembaga ilmiah (seperti lembaga studi agama atau badan penelitian), bukan
lembaga pendidikan (akademis), dan bukan pula lembaga sosial (yang bergerak di
bidang sosial kemasyarakatan). Ide-ide Islam menjadi jiwa, inti, dan sekaligus
rahasia kelangsungan kelompoknya.
Latar Belakang Berdirinya Hizbut Tahrir
Hizbut Tahrir didirikan dalam rangka memenuhi
seruan Allah Swt :
“(Dan) hendaklah ada di
antara kalian segolongan umat (jamaah) yang menyeru kepada kebaikan (mengajak
memilih kebaikan, yaitu memeluk Islam), memerintahkan kepada yang ma’ruf dan
melarang dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung.”(QS. Ali
Imran: 104)
Hizbut Tahrir bermaksud
membangkitkan kembali umat Islam dari kemerosotan yang amat parah, membebaskan
umat dari ide-ide, sistem perundang-undangan, dan hukum-hukum kufur, serta
membebaskan mereka dari cengkeraman dominasi dan pengaruh negara-negara kafir.
Hizbut Tahrir bermaksud juga membangun kembali Daulah Khilafah Islamiyah di
muka bumi, sehingga hukum yang diturunkan Allah Swt dapat diberlakukan kembali.
Tujuan
Hizbut Tahrir
Hizbut Tahrir bertujuan melanjutkan kehidupan
Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia. Tujuan ini berarti
mengajak kaum muslimin kembali hidup secara Islami dalam Darul Islam dan
masyarakat Islam. Di mana seluruh kegiatan kehidupannya diatur sesuai dengan
hukum-hukum syara’. Pandangan hidup yang akan menjadi pedoman adalah halal dan
haram, di bawah naungan Daulah Islamiyah, yaitu Daulah Khilafah, yang dipimpin
oleh seorang Khalifah yang diangkat dan dibai’at oleh kaum muslimin untuk didengar
dan ditaati agar menjalankan pemerintahan berdasarkan Kitabullah dan Sunnah
Rasul-Nya, serta mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah
dan jihad. Di samping itu Hizbut Tahrir bertujuan membangkitkan kembali umat
Islam dengan kebangkitan yang benar, melalui pola pikir yang cemerlang. Hizbut
Tahrir berusaha untuk mengembalikan posisi umat ke masa kejayaan dan
keemasannya seperti dulu, di mana umat akan mengambil alih kendali
negara-negara dan bangsa-bangsa di dunia ini. Dan negara Khilafah akan kembali
menjadi negara nomor satu di dunia—sebagaimana yang terjadi pada masa
silam—yakni memimpin dunia sesuai dengan hukum-hukum Islam.Hizbut Tahrir
bertujuan pula untuk menyampaikan hidayah (petunjuk syari’at) bagi umat
manusia, memimpin umat Islam untuk menentang kekufuran beserta segala ide dan
peraturan kufur, sehingga Islam dapat menyelimuti bumi.
Kegiatan
Hizbut Tahrir
Kegiatan Hizbut Tahrir adalah
mengemban dakwah Islam untuk mengubah kondisi masyarakat yang rusak menjadi
masyarakat Islam. Hal ini dilakukan dengan mengubah ide-ide rusak yang ada
menjadi ide-ide Islam, sehingga ide-ide ini menjadi opini umum di tengah
masyarakat serta menjadi persepsi bagi mereka. Selanjutnya persepsi ini akan
mendorong mereka untuk merealisasikan dan menerapkannya sesuai dengan tuntutan
Islam.
Juga dengan mengubah perasaan
yang dimiliki anggota masyarakat menjadi perasaan Islam—yakni ridla terhadap
apa yang diridlai Allah, marah dan benci terhadap apa yang dimurkai dan dibenci
oleh Allah—serta mengubah hubungan/interaksi yang ada dalam masyarakat menjadi
hubungan/interaksi yang Islami, yang berjalan sesuai dengan hukum-hukum dan
pemecahan-pemecahan Islam.
Hizbut Tahrir telah muncul
dan berkembang, kemudian menyebarluaskan aktivfitas dakwahnya di negeri-negeri
Arab, maupun sebagian besar negeri-negeri Islam lainnya.
Seluruh kegiatan yang
dilakukan Hizbut Tahrir bersifat politik. Maksudnya adalah bahwa Hizbut Tahrir
memperhatikan urusan-urusan masyarakat sesuai dengan hukum-hukum serta
pemecahannya secara syar’i. Karena yang dimaksud politik adalah mengurus dan
memelihara urusan-urusan masyarakat sesuai dengan hukum-hukum Islam dan
pemecahan-pemecahannya.
Kegiatan-kegiatan yang
bersifat politik ini tampak jelas dalam aktifitasnya dalam mendidik dan membina
umat dengan tsaqafah Islam, meleburnya dengan Islam, membebaskannya dari
aqidah-aqidah yang rusak, pemikiran-pemikiran yang salah, serta
persepsi-persepsi yang keliru, sekaligus membebaskannya dari pengaruh ide-ide
dan pandangan-pandangan kufur.
Kegiatan politik ini tampak
juga dalam aspek pertarungan pemikiran (ash shiro’ul fikri) dan dalam
perjuangan politiknya (al kifahus siyasi). Pertarungan pemikiran terlihat dalam
penentangannya terhadap ide-ide dan aturan-aturan kufur. Hal itu tampak pula
dalam penentangannya terhadap ide-ide yang salah, aqidah-aqidah yang rusak,
atau persepsi-persepsi yang keliru, dengan cara menjelaskan kerusakannya,
menampakkan kekeliruannya, dan menjelaskan ketentuan hukum Islam dalam masalah
tersebut.
Adapun perjuangan politiknya,
terlihat dari penentangannya terhadap kaum kafir imperialis untuk memerdekakan
umat dari belenggu dominasinya, membebaskan umat dari cengkeraman pengaruhnya,
serta mencabut akar-akarnya yang berupa pemikiran, kebudayaan, politik,
ekonomi, maupun militer dari seluruh negeri-negeri Islam.
Adapun perjuangan politiknya,
terlihat dari penentangannya terhadap kaum kafir imperialis untuk memerdekakan
umat dari belenggu dominasinya, membebaskan umat dari cengkeraman pengaruhnya,
serta mencabut akar-akarnya yang berupa pemikiran, kebudayaan, politik,
ekonomi, maupun militer dari seluruh negeri-negeri Islam.
Perjuangan politik ini juga
tampak jelas dalam kegiatannya menentang para penguasa, mengungkap
pengkhianatan dan persekongkolan mereka terhadap umat, melancarkan kritik,
kontrol, dan koreksi terhadap mereka serta berusaha menggantinya tatkala mereka
mengabaikan hak-hak umat, tidak menjalankan kewajibannya terhadap umat,
melalaikan salah satu urusan umat, atau menyalahi hukum-hukum Islam.
Seluruh kegiatan politik itu
dilakukan tanpa menggunakan cara-cara kekerasan (fisik/senjata) (laa madiyah)
sesuai dengan jejak dakwah yang dicontohkan Rasulullah saw.
Jadi kegiatan Hizbut Tahrir
secara keseluruhan adalah kegiatan yang bersifat politik, baik sebelum maupun
sesudah proses penerimaan pemerintahan (melalui umat).
Kegiatan Hizbut Tahrir bukan
di bidang pendidikan, karena ia bukanlah madrasah (sekolah). Begitu pula
seruannya tidak hanya bersifat nasihat-nasihat dan petunjuk-petunjuk. Kegiatan
Hizbut Tahrir bersifat politik, (yaitu) dengan cara mengemukakan ide-ide
(konsep-konsep) Islam beserta hukum-hukumnya untuk dilaksanakan, diemban, dan
diwujudkan dalam kenyataan hidup dan pemerintahan.
Hizbut Tahrir mengemban
dakwah Islam agar Islam dapat diterapkan dalam kehidupan dan agar Aqidah
Islamiyah menjadi dasar negara, dasar konstitusi dan undang-undang. Karena
Aqidah Islamiyah adalah aqidah aqliyah (aqidah yang menjadi dasar pemikiran)
dan aqidah siyasiyah (aqidah yang menjadi dasar politik) yang melahirkan aturan
untuk memecahkan problematika manusia secara keseluruhan, baik di bidang
politik, ekonomi, budaya, sosial, dan lain-lain.
Metode
Dakwah Hizbut Tahrir
Metode yang ditempuh Hizbut
Tahrir dalam mengemban dakwah adalah hukum-hukum syara’, yang diambil dari
thariqah (metode) dakwah Rasulullah saw, sebab thariqah itu wajib diikuti.
Sebagaimana firman Allah Swt:
“Sesungguhnya telah ada pada
(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan Hari Kiamat, dan dia banyak
menyebut Allah (dengan membaca dzikir dan mengingat Allah).” (QS. Al Ahzab
: 21)
“Katakanlah: ‘Jika kalian
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosa kalian.” (QS. Ali Imran : 31)
“Apa saja yang dibawa Rasul
untuk kalian, maka ambilah. Dan apa saja yang dilarangnya bagi kalian, maka
tinggalkanlah.” (QS. Al Hasyr : 7)
Dan banyak lagi ayat lain
yang menunjukkan wajibnya mengikuti perjalanan dakwah Rasulullah saw,
menjadikan beliau suri teladan, dan mengambil ketentuan hukum dari beliau.
Berhubung kaum muslimin saat
ini hidup di Darul Kufur—karena diterapkan atas mereka hukum-hukum kufur yang
tidak diturunkan Allah Swt— maka keadaan negeri mereka serupa dengan Makkah
ketika Rasulullah saw diutus (menyampaikan risalah Islam). Untuk itu fase
Makkah wajib dijadikan sebagai tempat berpijak dalam mengemban dakwah dan
meneladani Rasulullah saw.
Dengan mendalami sirah
Rasulullah saw di Makkah hingga beliau berhasil mendirikan Daulah Islamiyah di
Madinah, akan tampak jelas beliau menjalani dakwahnya dengan beberapa tahapan
yang sangat jelas ciri-cirinya. Beliau melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
yang tampak dengan nyata tujuan-tujuannya. Dari sirah Rasulullah saw inilah
Hizbut Tahrir mengambil metode dakwah dan tahapan-tahapannya, beserta
kegiatan-kegiatan yang harus dilakukannya pada seluruh tahapan ini, karena
Hizbut Tahrir mensuriteladani kegiatan-kegiatan yang dilakukan Rasululah saw
dalam seluruh tahapan perjalanan dakwahnya.
Berdasarkan sirah Rasulullah saw tersebut,
Hizbut Tahrir menetapkan metode perjalanan dakwahnya dalam 3 (tiga) tahapan
berikut :
Pertama, Tahapan Pembinaan dan Pengkaderan
(Marhalah At Tatsqif), yang dilaksanakan untuk membentuk kader-kader yang
mempercayai pemikiran dan metode Hizbut Tahrir, dalam rangka pembentukan
kerangka tubuh partai.
Kedua, Tahapan Berinteraksi dengan Umat
(Marhalah Tafa’ul Ma’a Al Ummah), yang dilaksanakan agar umat turut memikul
kewajiban dakwah Islam, hingga umat menjadikan Islam sebagai permasalahan
utamanya, agar umat berjuang untuk mewujudkannya dalam realitas kehidupan.
Ketiga, Tahapan Penerimaan Kekuasaan (Marhalah
Istilaam Al Hukm), yang dilaksanakan untuk menerapkan Islam secara menyeluruh
dan mengemban risalah Islam ke seluruh dunia.
Landasan
Pemikiran Hizbut Tahrir
Hizbut Tahrir telah melakukan
pengkajian, penelitian dan studi terhadap kondisi umat, termasuk kemerosotan
yang dideritanya. Kemudian membandingkannya dengan kondisi yang ada pada masa
Rasulullah saw, masa Khulafa ar-Rasyidin, dan masa generasi Tabi’in. Selain itu
juga merujuk kembali sirah Rasulullah saw, dan tata cara mengemban dakwah yang
beliau lakukan sejak permulaan dakwahnya, hingga beliau berhasil mendirikan
Daulah Islamiyah di Madinah. Dipelajari juga perjalanan hidup beliau di
Madinah. Tentu saja, dengan tetap merujuk kepada Kitabullah, Sunnah Rasul-Nya,
serta apa yang ditunjukkan oleh dua sumber tadi, yaitu Ijma Shahabat dan Qiyas.
Selain juga tetap berpedoman pada ungkapan-ungkapan maupun pendapat-pendapat
para Shahabat, Tabi’in, Imam-imam dari kalangan Mujtahidin.
Setelah melakukan kajian
secara menyeluruh itu, maka Hizbut Tahrir telah memilih dan menetapkan ide-ide,
pendapat-pendapat dan hukum-hukum yang berkaitan dengan fikrah dan thariqah.
Semua ide, pendapat dan hukum yang dipilih dan ditetapkan Hizbut Tahrir hanya
berasal dari Islam. Tidak ada satupun yang bukan dari Islam. Bahkan tidak
dipengaruhi oleh sesuatu yang tidak bersumber dari Islam.
Hizbut Tahrir telah memilih
dan menetapkan ide-ide, pendapat-pendapat dan hukum-hukum tersebut sesuai
dengan perkara-perkara yang diperlukan dalam perjuangannya—yaitu untuk
melangsungkan kembali kehidupan Islam serta mengemban dakwah Islam ke seluruh
penjuru dunia—dengan mendirikan Daulah Khilafah, dan mengangkat seorang Khalifah.
Ide-ide, pendapat-pendapat dan hukum-hukum tersebut telah dihimpun dalam
berbagai buku, booklet maupun selebaran., yang diterbitkan dan disebarluaskan
kepada umat. Buku-buku itu, antara lain:
Keanggotaan
Hizbut Tahrir
Hizbut Tahrir menerima
keanggotaan setiap orang Islam, baik laki-laki maupun wanita, tanpa
memperhatikan lagi apakah mereka keturunan Arab atau bukan, berkulit putih
ataupun hitam. Hizbut Tahrir adalah sebuah partai untuk seluruh kaum muslimin
dan menyeru mereka untuk mengemban dakwah Islam serta mengambil dan menetapkan
seluruh aturan-aturan Islam, tanpa memandang lagi kebangsaan, warna kulit,
maupun madzhab mereka. Hizbut Tahrir melihat semuanya dari pandangan Islam.
Cara mengikat
individu-individu ke dalam Hizbut Tahrir adalah dengan memeluk Aqidah
Islamiyah, matang dalam Tsaqafah Hizbut Tahrir, serta mengambil dan menetapkan
ide-ide dan pendapat-pendapat Hizbut Tahrir. Dia sendirilah yang mengharuskan
dirinya menjadi anggota Hizbut Tahrir, setelah sebelumnya ia melibatkan dirinya
dengan (pembinaan dan aktivitas dakwah) Hizbut Tahrir; ketika dakwah telah
berinteraksi dengannya dan ketika dia telah mengambil dan menetapkan ide-ide
serta persepsi-persepsi Hizbut Tahrir. Jadi ikatan yang dapat mengikat anggota
Hizbut Tahrir adalah Aqidah Islamiyah dan Tsaqafah Hizbut Tahrir yang terlahir
dari aqidah ini. Halaqah-halaqah (pembinaan) wanita dalam Hizbut Tahrir
terpisah dengan halaqah laki-laki. Yang memimpin halaqah-halaqah wanita adalah
para suami, mahramnya, atau para wanita.
2) DIARI
Kota Bekasi : Ummu Askia Fahrina (DPD II)
Tentang Kami
Visinya hanya untuk agama Islam,
melanjutkan kehidupan Islam. Misinya, acara ini menjelaskan kepada remaja
bagaimana seharusnya menjadi umat Islam. Dan semua kembali lagi ke agama Islam.
Mengopinikan secara umum yaitu lebih menjelaskan kepada umat bagaimana islam
itu dan kehidupannya.
Dulu namanya Kajian Remaja Bekasi.
Majlis Talim Remaja. Interaktif bersama para remaja. Dulu kajian DIARI tidak
setiap bulan, tapi per moment. Jadi dibikin acara bulanan seperti majelis
ta’lim tetapi targetnya remaja. Kini namanya berubah lagi menjadi Dialog Islam
Remaja Bekasi. Kenapa dialog? Karena untuk berinteraksi antar remaja. DIARI
Bekasi 28 orang anggota tetapnya. Kegiatan rutin bulanan. Tiap minggu ke-2.
Ketua pelaksananya dan tempat selalu sama. Target 50 peserta setiap acara.
Lebih dari 30 orang. Dari kalangan SMP ada juga yang datang, dari SD ada
beberapa.
Acaranya disini Masjid Al-Muhajirin.
Masih dalam satu lokasi. Kita mengutamakan ajaran Islam yaitu, kehidupan bermusyawarah.
Lokasi Al-Muhajirin dipilh karena strategis dan sudah verifikasi terkait izin.
Kegiatan publikasi kita lakukan dengan
adanya media sosial. Cara organisasi menyampaikan ke masyarakat tentang acara
yang akan berlangsung secara efektif bisa juga ke sekolah-sekolah.
3) Ketua
Pelaksana Acara : Ibu Susi
TEMA: CREATE YOUR HABITS IN RAMADHAN
Kita semua di bulan yang istimewa ini,
harus memperhatikan kebiasaan apa saja yang akan dilakukan di bulan Ramadhan
ini. Habitsnya apa saja? Kebiasaan
yang menciptakan seperti apa kita. Sehingga ketika Ramadhan usai, kita dapat
terus melakukan Habits yang baik dan
tidak ketika Ramadhan saja. Kita harus bisa menciptakan kebiasaan baik itu
sendiri sebagai tanggung jawab kita sebagai umat muslim. Latar belakang
diadakannya tema ini intinya adalah karena bulan ramadhan bulan mulia, sudah
seharusnya kita menciptakan kebiasaan baik itu tidak hanya ramadhan saja.
Biasanya ada doorprize diakhir acara.
2. Perencanaan
Kegiatan/Program
Perlu ada konsep, perlu
konseptor. Ada ketua pelaksana dan pembantunya. Seperti seksi-seksinya. Ketika
acara yang satu selesai, langsung bikin konsep. Temanya apa untuk ke depannya
lagi. Agar jelas, ada team. Caranya dibimbing ketua pelaksana dan dibantu seksi
acara. Acaranya apa dan tempatnya dimana. Acara ini ditujukan khusus untuk siapa.
3. Pengorganisasian
& Pengarahan (Tugas & Motivasi)
Pembagian
Tugas
Struktur
organisasi PJ Remaja, Ketua Pelaksana, dan Seksi Acara (konsumsi, dokumentasi)
seperti acara pada umumnya.
Kemudian
diusulkan. Tunjuk siapa bendahara, sekertaris, konsums, dan lain-lain. Acara
mau bagaimana? Susunan acaranya seperti apa? Pukul berapa mulainya dan selesai
pukul berapa. Dimana acara tersebut diselenggarakan dan tentukan siapa pembicaranya
siapa. Isi acaranya mau seperti apa. Misalnya,
ada ceramah, tadarus, sholat berjamaah, atau yang lainnya.
4.
Motivasi Anggota
Motivasi yang diberikan
ketua kepada para anggota adalah fokus kepada Islam dan hanya untuk Allah. Melanjutkan
kehidupan Islam. Motivasi dari Allah bagi umatnya yang mau ke jalan yang benar.
Sebaiknya, harus ada kesamaan tujuan dengan
persepsi. Misalnya, ketika semua sudah siap, bentuk rapat. Ayo kita mulai. Apa
yang dipersiapkan. Ditanya semua kepada para anggota, apa ada yang kurang untuk
segera ditambah kedalam acara.
5. Monitoring
Organisasi dalam Kegiatan/Program
Koordinasi antar
anggota dalam menyelenggarakan acara ini antara lain, dari awal acara ketua
pelaksananya datang terlambat, jam 13.00. preparenya kurang. Persiapan anggota
yang kurang cepat. Seharusnya, sudah dipersiapkan minimal dua jam sebelum acara
dimulai.
6. Evaluasi
organisasi dalam Kegiatan/Program
Akhirnya evaluasi
acara. Pada acara DIARI ini, ketika acara sudah usai, seluruh peserta diberikan
kertas angket oleh seksi-seksi acara untuk diisi. Diperlukan konsistensi dalam
membuat acara. Apakah konsep yang dibuat sesuai dengan yang dijadwalkan, sama
dari awal hingga akhir acara.
DOKUMENTASI
Pemasangan
Spanduk Acara DIARI
Acara
dipandu oleh MC DIARI
Pemateri Acara
DIARI, KAK ANI (Pemerhati Remaja dan Aktivis MHTI)
Pemberian Angket
di Akhir Acara DIARI
Komentar
Posting Komentar