Langsung ke konten utama

Hari Anti Korupsi, 9 Desember 2017



 Hingga kini kasus korupsi masih saja terjadi, baik di luar negeri maupun di dalama negeri. Sebut saja kasus korupsi yang menyeret nama park geun hye, presiden korea selatan beberapa waktu lalu, daan yang terbaru adalah kasus korupsi pangeran arab. Dua kasus tersebut menjadi bukti bahwa korupsi sangat bisa melibatkan orang-orang besar dengan jabatan yang tinggi.

Di dalam negeri, ada Setya Novanto yang sudah gempar sejak awal kemunculan namanya masuk dalam daftar nama terima uang atau suap dari mega proyek Kartu Tanda penduduk Elektronik. Kasus korupsi ini menjadi bahan perbincangan paling hangat selama beberapa waktu belakangan ini. Meski dalam kasusnya, Setya Novanto yang telah ditetapkan menjadi tersangka ini masih menjalani pemeriksaan di Komisi pemberantasan Korupsi.

Sejatinya pemberantasan korupsi adalah tanggungjawab setiap jiwa demi kemajuan negara. Jika anggaran negara tidak diolah dengan baik, maka rakyatlah yang sengsara. Negara seharusnya memenuhi atau paling tidak mendengar keluhan rakyat, apalagi yang telah membayar pajak setiap tahun, justru anggaran dikorupsi.

Belum lagi korupsi di lapisan dibawahnya dan bawahnya lagi. Mulai dari pungutan liar di urusan administrasi social, surat tilang polisi, bahkan di sektor pendidikan, masih ditemukan korupsi yang masif dan sistematis. Sungguh miris, dengan Indonesia yang memiliki lulusan kompeten dan institusi pendidikan yang menjanjikan belum bisa menangani tindak korupsi yang setidaknya dimulai dari hal-hal yang ditemukan di lingkungan sekitar.

Kemungkinan tidak dapat teratasinya pemberantasan korupsi selain masih pasifnya kepedulian generasi kita, hal lain yang menjadi penghambat adalah ruang gerak mereka yang dibatasi pemerintah atau oknum lain yang menjadi pengancam. Bagaimana solusinya?

Diperlukan persatuan yang kuat antar generasi bangsa yang berkompeten tersebut untuk mengurasi tindak korupsi hingga memberantasnya hingga ke akar-akarnya. Diperlukan strategi yang kuat untuk mematahkan semua ancaman tersebut dan membangkitkan keberanian dengan segala resiko yang diterima. Selama hal buruk tidak terjadi, maka tidak akan terjadi. Jika terjadi, hal tersebut yang terbaik.

Tentunya harapan rakyat adalah negaranya bersih dari segala bentuk korupsi, meski hal tersebut dirasa sangat mustahil. Saya, Anda, Kamu, Mereka, dan Kita mempunyai alassan tersendiri untuk tidak melaporkan bentuk korupsi yang tepat terlihat di depan mata. Pertama karena telah acuh dan tidak mau tahu “ah udah biarin aja” dan takut jika melaporkan ke pihak berwajib yang juga tidak terhindar dari tindak korupsi.

Jadi kita harus melapor kemana? Apakah Indonesia masih ada yang dapat dipercaya demi kebaikan negaranya? Jawabannya tentu banyak. Namun sekian banyak itu terbungkam dengan alasan yang mereka sendiri belum bisa menghindarinya. Jadi aakah masalah ini tidak berakar?

Setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya, meski sangat sulit membangun benteng itu. Namun dengan tertangkapnya Setya Novanto setidaknya memberikan nafas lega dengan lolosnya Setya yang akrab disapa “papa” di media social itu. Diketahui papa mudah lolos jera hokum. Namun kini dengan drama yang dibuat dan dukungan dari masyarakat baik langsung ataupun melalui media social membuat papa tidak berdaya lagi. Semoga tidak lolos lagi ya papa…

Sebagai mahasiswa tentunya kita mempunyai andil besar untuk membereskan korupsi, penyakit kronis negeri ini. Dimulai dari hal-hal kecil dari diri sendiri dan ikut berkontribusi meminimalisasi tindak korupsi ini. Melalui tulisan misalnya, kia dapat menulis perilaku korupsi yang kita rasakan bersama dan mencari pemecahan masalah atau solusinya. Jika negara bersih karena sinkronisasi yang baik antar pembuat keputusan dan agent of change, maka bukan tidak mungkin korupsi akan lenyap dengan sendirinya.

Devi Veviani (41182037150051)
Jurnalistik 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“PENELITIAN PERNIKAHAN ANTARBUDAYA JEPANG DAN INDONESIA” MATA KULIAH KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

“PENELITIAN PERNIKAHAN ANTARBUDAYA JEPANG DAN INDONESIA” MATA KULIAH KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA Bekasi, 20 November 2016 Preparing The Future DI SUSUN OLEH: ADE IRMA SURYANI (41182037150049) DEVI VEVIANI (41182023150051) TRI JAYA NUR FIARTO (41182037150058) DOSEN PEMBIMBING: TIN HARTINI S. Ag., M. Si. FAKULTAS: KOMUNIKASI, SASTRA & BAHASA PROGRAM STUDI: ILMU KOMUNIKASI (B) TAHUN AJARAN: 2016/2017 UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113 Telp.Fax : (021) 8808853 www.unismabekasi.ac.id KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan nikmat serta hidayah-Nya, sehingga pembuatan penelitian sederhana kami yang berjudul “Penelitian Pernikahan Antarbudaya Jepang dan Indonesia” dapat terselesaikan. Tugas ini diajukan untuk pelaksanaan UAS semester tiga yang rencananya akan dilaksanakan pada 4 Januari 2016, sebagai pemenuhan nilai akhir Ujian Akhir Semester. Kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pem...

Bedah Buku LOGIKA Drs. H. Mundiri Bab 4

KLASIFIKASI A.       PENGERTIAN Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari yang berbeda menurut spesianya. Para ilmuan membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan besar: 1.       Ilmu-ilmu sosial 2.       Ilmu-ilmu kealaman 3.       Ilmu-ilmu humaniora Pengelompokan barang-barang ini tidak lain agar kita mudah dalam berhubungan dengan benda-benda itu. Ada dua macam cara membuat klasifikasi: 1.         PEMBAGIAN (Logical Division) Adalah membagi suatu jenis kepada spesia yang dicakupnya. ·          Definisi yang telah kita pelajari membahas pengertian kata sedangkan pembagian membicarakan denotasinya. ·          Jika definisi merupakan analisi konotasi maka pembagian merupakan analisis denotasi. ·   ...

ANALISIS KOMUNIKASI BAHASA PENGGUNA FACEBOOK MENGGUNAKAN TEORI KOMUNIKASI MEDIA SIBER DAN TEORI TECHNOLOGICAL DETERMINISM

MAKALAH UJIAN AKHIR SEMESTER II Bekasi, 8 Juni 2016 Diajukan sebagai Pemenuhan nilai UAS Mata Kuliah Teori Komunikasi   Preparing The Future ANALISIS KOMUNIKASI BAHASA PENGGUNA FACEBOOK MENGGUNAKAN TEORI KOMUNIKASI MEDIA SIBER DAN TEORI TECHNOLOGICAL DETERMINISM DISUSUN OLEH: ANGGITA PUSPITASARI (411820371500 DEVI VEVIANI (41182037150051) M. RIZKY NANDA (411820371500 M. RIFKY AMBARI (41182037150053)           DOSEN PEMBIMBING : WINDA PRIMASARI, m. s i. FAKULTAS : KOMUNIKASI, SASTRA DAN BAHASA PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI (KELAS B) TAHUN AJARAN : 2015/2016 UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113 Telp.Fax : (021) 8808853 www.unismabekasi.ac.id DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 3 1.2 Rumusan Mas...