Bekasi, makna.com – Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan program pemerintahan Jokowi. Dalam perkembangannya, ada juga yang kecewa atas sistem pembagiannya, seperti pada KIP (Kartu Indonesia Pintar).
Mei
(40) salah satu orang yang tidak bisa merasakan bantuan dari KIP. “Iya mba,
saya kecewa anak saya dua-duanya gak dapet.
Padahal KTP ada KK ada. Yang dapet malah
yang punya rumah disini. Apa karna
saya orang ngontrak kali ya mba,” kata ibu dua orang anak
ini yang kami temui di kontrakannya, Minggu (9/10).
Seperti
yang dikeluhkan Mei, kartu ini justru belum tepat sasaran. Kurangnya
transparansi dalam pendistribusiannya menjadi salah satu penyebabnya. Ketua RT
dan RW yang mempunyai kewenangan setempat pun tidak tahu apa-apa tentang
bagaimana membantu warganya yang ingin mempunyai kartu ini.
“Saya
sudah tanya ke Pak RT da Pak RW katanya dia tidak tahu apa-apa. Itu mah sudah dari sananya,” ujar Mei
meniru jawaban ketua RT.
Namun
apa yang dialami Mei, berbanding terbalik dengan Nurhayati (43). Anaknya
beruntung mendapatkan program bantuan KIP. Dengan kartu itu, setiap anak
mendapat bantuan uang sebesar 350 ribu per bulan. Hal ini sangat membantu
dirinya dalam memberikan pendidikan yang baik bagi kedua putranya.
“Saya
bersyukur mba, saya dapet bantuan
ini. Karna gak semua bisa dapet. Tetangga saya aja yang keadaannya
gak jauh sama saya gak dapet.
Padahal saya baru bikin KTP. Gataunya gak
lama saya dianterin KIP buat anak saya,” ungkap perempuan asal Magelang itu,
Minggu (9/10).
Ibu
Mei sangat berharap agar KIP ini dapat dibagikan secara adil dan tepat sasaran.
Jangan sebaliknya. “Iya, saya sih berharap
KIP ini dapat dikasih ke orang-orang yang gak
mampu, bukan ke yang punya kuasa dan kenalan pemerintahan,” tutup Mei.
Komentar
Posting Komentar